Judul tulisan ini seakan memberi kesan hebatnya buku ini. Padahal tidak seperti itu. Yang hebat bukan karena buku ini bisa ke Eropa tetapi lebih karena ada โorang Eropaโ yang begitu berbaik hati hingga memesan buku ini. Saya tahu mereka punya referensi yang lebih kaya. Tetapi karena penghargaan dan terutama hati baik mereka, maka buku ini dipesan.
Tetapi di balik buku ini ada cerita yang jauh lebih kaya yang bisa jadi alasannya.ย Semuanya diawali dengan pertanyaan yang mengingatkan beriku tini:ย โ๐จ๐๐ ๐๐๐, ๐๐๐๐ ๐ด๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ฒ๐๐๐๐๐๐๐, 73 ๐น๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐ ๐ฒ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐ ๐ท๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐จ๐๐๐๐, ๐บ๐๐๐๐.”
Saya terdiam merasa tak berdaya. Buku itu harganya hanya Rp 75.000 per ex tetapi berapa ongkir yang bisa dikeluarkan untuk pengiirman? Itulah yang membuat saya menyerah sebelum bertanya lebih lanjut.
Tetapi beban itu seakan menjadi begitu ringan: โ๐จ๐ ๐ ๐๐๐๐๐๐๐/๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐ ๐บ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ต๐๐๐๐ ๐ ๐ ๐๐๐๐โ. Inilah informasi yang segera saya tanggapi: โ๐บ๐๐๐๐๐ ๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐ 2 ๐๐โ. Itulah keputusan yang diucapkan dan sorenya langsung dikirim ke alamat tuju. Diharapkan diterima dalam 1 atau 2 hari ke depan dan kemudian โsi buku yang tak bernyawa itu membiarkan dibawa ke Eropa, sementara penulisnya belum sampai ke Swiss. Sempat ke Austria melewati Jerman. Swiss hanya dalam bayangan saja dan โMengiringi Kematianโ akan sampai ke sana. Saya hanya melihatnya dan dia pun melihat saya sambil berkata: โBiarkan saya pergi dalam huruf mati dan berharap hidupโ.
๐๐๐ ๐๐๐ฌ๐ฎ๐๐ญ๐ฎ
Yang jadi pertanyaan, mengapa saya begitu cepat menanggapi permintaan atau lebih tepat pertanyaan ini? Jawabannya sederhana saja meski masih juga menjadi teka-teki. Itu karena saya merasa sangat berhutung budi.ย Juga karena melalui buku ini ada satu misi yang tidak ringan.
Sudah hampir 3 tahun, teman-teman dalam Yayasan Koker Niko Beeker berikhtiar memulai sebuah tugas mulia membangun Gedung permanen SMA Sekolah Keberbakatan Olahraga San Bernardino yang kami singkat โSMARDโ (tidak pakai SMART karena โrdโ di belakangnya adalah Bernardino.
Sebuah keputusan yang tidak mudah dan tidak gampang. Dari segi investasi, sebenarnya membangun pendidikan adalah merugi. Para guru yang punya pengabdian besar tetapi belum bisa dihargai. Sementara itu jumlah murid yang belum โsegituโ. Jadinya setiap bulan harus berkontribusi. Itulah perjuangan yang tidak hanya sehari, sebulan, atau seminggu tetapi sudah 8 tahun.
Bersyukur punya rekanan yang punya aura yang sama. Sejak awal semuanya berkomitmen untuk membangun Yayasan di atas nilai. Nilai itu tidak secara kebetulan. Lambang Yayasan dalam bentuk huruf โKโ, disan seniman Lamalera, ๐ช๐๐๐๐ ๐ผ๐๐ ๐ฉ๐๐๐๐๐๐. Ada ๐ก๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐ก๐๐ ๐๐๐ ๐ก๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐ค๐โ (๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐โ) ๐ฆ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ก๐ข โ๐ข๐๐ข๐ ๐พ. โ๐พโ ๐๐ก๐ข ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐ฆ๐๐๐ ๐ก๐๐๐๐ฆ๐๐ก๐ ๐๐๐๐๐ก๐ข ๐๐๐ ๐๐. ๐๐๐ ๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐โ๐๐ ๐ก๐๐ก๐๐๐ ๐๐ก๐ข๐๐โ ๐ฆ๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐ก๐๐๐ ๐๐ ๐๐โ๐ค๐ โ๐พโ ๐๐๐๐๐โ ๐พ๐๐๐ ๐ก๐ข๐ . ๐พ๐๐๐๐ข ๐๐๐ก๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐พ๐๐๐ ๐ก๐ข๐ , ๐๐๐๐ ๐ฆ๐๐๐ โ๐๐๐๐๐กโ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐ โ๐๐๐๐พ๐๐กโ.
โKโ itulah yang kemudian kami tarik menjadi 5 nilai: ๐ฒ๐๐๐๐๐๐๐๐, ๐ฒ๐๐๐๐๐๐๐, ๐ฒ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐, ๐ฒ๐๐๐๐๐๐๐๐๐, ๐ ๐๐ ๐ฒ๐๐๐๐๐๐๐๐๐โ. Di sinilah nilai Kolaborasi ditanam dari awal sebagai nilai yang tidak saja diucapkan tetapi dilaksanakan.
Karena dibangun atas nilai maka sejak awal, kami seakan begitu berpasrah. Ternyata dengan mengandalkan nilai-nilai itu, bantuan itu datang dari mana-mana hingga kini kami telah selesaikan lantai 1 (dari rencana 3 lantai). Gedung itu sudah akan dipakai Januari 2025 setelah pintu jendela akan selesai dikerjakan dan kemudian 2 sekat antar kelas sehingga membentuk 3 kelas. Kami sengaja menyekatnya karena ketika diperlukan untuk pertemuan yang besar, gedung itu bisa dipakai.
Dana yang dibutuhkan tentu sangat besar. Tetapi orang baik begitu banyak, dua di antaranya adalah misionaris yang kini bekerja di Swiss. Mereka telah memberi yang bagi kami tidak sediki. Kalau โdibarangkanโ maka sekitar 540 sak semen atau bisa disebut 550 sak semen. Karena itu mengirimkan 2 ex buku ke sana itu terlalu kecil dan tidak ada nilainya untuk menghargai pengorbanan kedua misionaris itu. Tetapi hanya itu yang kami lakukan.
Lalu berapa dana yang telah dikeluarkan? Saya tidak mau sebut angkanya karena untuk bangun fondasi buat sebuah gedung bertingkat 3 itu tentu tidak sedikit. Besi ulir 19 itu sudah wajib. Seorang arsitek berpengalaman malah mengkritik, katanya besi ulir 19 itu hanya cocok untuk apartemen puluhan tingkat. Tetapi hanya demi menjaga kualitas, apapun diletakkan sebagai dasar.
๐ซ๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐ ๐ ๐๐๐๐๐๐๐, ๐๐๐๐๐๐ ๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐ 3 ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐. ๐ฒ๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐, ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐. Istilah yang banyak orang di kampung saya selalu mengingatnya dan selalu mengarahkan ungkapan (katanya) berasal dari bapa saya, seorang kepada desa saat dia menjadi kepala desa sekitar 20 tahun. Kata dia โ๐พ๐๐ก๐ ๐๐๐๐๐ข ๐ ๐ข๐๐โ โ๐๐๐๐ ๐๐ก๐ข โ๐๐๐ข๐ ๐๐๐๐โ๐๐๐๐๐โ. ๐๐๐๐โ๐๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ โ๐๐๐ข๐ ๐๐๐ค๐ข๐๐ข๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐โ๐๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐ก๐ข. ๐ผ๐ก๐ข๐๐โ ๐ฆ๐๐๐ ๐๐๐ ๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐.
MENGIRINGI KEMATIAN, semestinya tidak punya harga. Tetapi ia adalah gambaran sederhana bahwa akhirnya kehidupan menjadi berarti oleh kematian. Tanpa menghargai kematian, maka hidup terasa datar. Minimal orang menjadi sadar bahwa ada kehidupan sesudah kehidupan di sini. Kematian karena itu hanyalah momen peralihan bahwa kehidupan itu akan terus berlanjut.
Tetapi tidak perlu menunggu kematian. Perjuangan dan pergulatan โsetengah matiโ yang dilaksanakan yang mengandaikan pengorbanan besar adalah upaya untuk berkorban (yang berarti berjuang mati-matian) demi sebuah nilai. Itulah apresiasi saya terhadap 2 misionaris yang begitu mulai mengulurkan tangan hingga bisa mendorong agar gedung ini (dalam gambar) bisa selesai.
Lalu apakah untuk sementara menarik napas dulu baru lanjut lagi? Ini yang saya mau katakan kepada dua misionaris ini. Gedung lantai 1 sudah selesai dan akan ditempati tetapi anak-anak akan butuh air. Kami sudah bawa mesin pompa di sana dan tinggal menunggu bor air.
Kemarin sudah dikirim anggaran dan saya mengelus dada karena hampir mendekati 30. Tetapi air tetap penting karena itu harus berjuang untuk segera sediakan air. Dengan persediaan air maka di sudut sekolah kita mau bangun asrama dan bisa tampung anak-anak dari kampung-kampung. Ini masih doa yang hanya bisa kami panjatkan. Kami mau sampaikan bahwa sesuatu sekali apa yang sudah diberikan dan kami yakin di atas sesuatu itu akan ada kata yang akan dirangkaikan jadi doa berlanjut.
(๐๐, ๐ฉ๐๐ง๐ฎ๐ฅ๐ข๐ฌ ๐๐ฎ๐ค๐ฎ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐, ๐๐ ๐๐๐ง๐ฎ๐ง๐ ๐๐ง ๐ฎ๐ง๐ญ๐ฎ๐ค ๐๐๐๐ซ๐๐ญ ๐๐๐ฆ๐๐ญ๐ข๐๐ง, ๐๐๐ง๐๐ซ๐๐ข๐ญ ๐๐๐๐๐ฅ๐๐ซ๐จ, ๐๐ค๐ญ๐จ๐๐๐ซ ๐๐๐๐).